Rabu, 23 Januari 2019

Mengenal Kecanggihan Teknologi Proyektor


Proyektor merupakan suatu alat optik yang digunakan untuk menampilkan objek visual di layar proyeksi. Seiring perkembangan zaman, proyektor banyak digunakan untuk mendukung terciptanya suatu lingkungan hiburan yang memanjakan mata. Pemanfaatan proyektor antara lain yaitu untuk pembuatan home theater hingga videomapping yang memerlukan teknologi proyektor yang memadai.
Dengan perkembangan teknologi pada proyektor, performa kinerja proyektor pun akan ikut bertambah. Ada tiga jenis teknologi pada proyektor untuk membuat gambar yaitu DLP, LCD  dan LcoS. Teknologi apa yang terbaik saat ini? Mari kita bandingkan.
Digital Light Processing (DLP)
DLP merupakan suatu teknologi pada proyektor yang umumnya hanya memanfaatkan satu chipdengan ribuan lensa-lensa keci yang berputar dimana setiap lensanya mewakili satu piksel. Cahaya dipancarkan melalui chip dan direfleksikan melalui suatu roda kemudian baru diproyeksikan. Lensa-lensa ini dapat diaktifkan dan sebaliknya oleh sinyal elektronik sesuai kebutuhan warna. Meskipun hanya satu warna yang ditampilkan dalam satu waktu, karena proses yang sangat cepat maka warna utama akan terlihat menyatu menjadi wanrna tertentu oleh mata.
Kelemahan dari teknologi DLP yaitu tingkat kontras cahaya yang kurang serta menampilkan efek rainbow yaitu sebuah efek yang dapat menampilkan kilasan warna-warna ketika penonton melihat layar proyeksi dari samping. Umumnya, chip yang paling bagus hanya mampu menghasilkan 3000 lumens.
Untuk model terbaru, teknologi DLP mampu memanfaatkan tiga chip, masing-masing untuk merah, hijau dan  biru.  Dengan akurasi warna yang baik, perbandingan hitam dan putih yang jelas, proyektor dengan teknologi DLP banyak digunakan di bioskop.

Baca Juga : Jual Lampu Led Philips

Liquid Crystal Display (LCD)
diagram-lcd
Smarthome,Teknologi pada LCD hampir sama dengan teknologi yang diterapkan pada kebanyakan TV. Umumnya LCD memiliki tiga panel sehingga menghasilkan cahaya yang lebih terang.  Pada awalnya, cahaya akan melewati prisma yang memisahkan komponen warna primer menuju panel. Masing-masing warna primer merah, hijau, biru ini menjadi suatu piksel. Ketiga warna yang berbeda ini kemudian digabungkan lalu akhirnya diproyeksikan oleh LCD sehingga Anda akan melihat gambar berwarna yang sebenarnya. Akurasi warna yang ditampilkan LCD akan lebih bervariasi dan tajam dibandingkan chip DLP.
Untuk model terbaru, teknologi LCD dilengkapi optik khusus yang dapat mengurangi efek screen door. Rasio kontras LCD dapat mencapai 200.000:1 yaitu lebih baik dibandingkan DLP yang hanya 50.000:1. Kelebihan lain dari proyektor LCD yaitu memiliki beban yang ringan sehingga dapat bersifat portable dan ruang penempatan pun lebih mudah.
Liquid Crystal on Silicon (LCoS)
diagram-lcos
LCoS merupakan teknologi terbaru di dunia proyektor. LCoS merupakan perpaduan dari teknologi LCD dan teknologi DLP. LCD berperan sebagai teknologi yang memancarkan cahaya serta DLP yang merekfleksikannya. Jumlah piksel pada LCoS relatif besar sehingga menghasilkan resolusi yang tinggi juga.
Saat ini, kebanyakan proyektor LCoS minimal memiliki resolusi SXGA. Dengan piksel yang tinggi ini akan menghilangkan flickering, tidak ada efek screen door, tidak ada efek rainbow dan kualitas gambar yang tinggi meskipun untuk memproyeksikan suatu film. Harga yang ditawarkan cukup mahal dibandingkan dengan teknologi proyektor lainnya.

Baca Juga : Supplier Lampu Philips

DLP vs LCD vs LCoS
        Rasio Kontras
Smart home,kualitas gambar dipengaruhi oleh rasio kontras untuk menentukan seberapa realistis gambar dapat terlihat. LCD tentu saja memiliki performa yang baik untuk mendapatkan kontras yang tinggi. DLP memiliki kelemahan di rasio kontras sehingga masih di bawah LCD dan LCoS. LCoS sendiri dengan harga yang lebih mahal memiliki rasio kontras tertinggi. Untuk mengakali persoalan rasio kontras, umumnya proyektor memiliki fitur Auto Iris dengan meredupkan gambar ketika kondisi gelap sehingga rasio kontras dapat lebih terlihat.
        Tingkat Kecerahan
Setiap proyektor memiliki tingkat kecerahan yang bervariasi. LCD dan DLP memiliki tingkat kecerahan yang lebih terang dari LCoS. Teknologi ini terus berkembang sehingga persaingan untuk menghasilkan tingkat kecerahan atau brightness berpacu dengan ketat.
        Akurasi Warna
Akurasi warna merupakan objek yang bervariasi pada setiap proyektor.  Tidak ada teknogi yang mendominasi akurasi warna. Secara umum, teknologi satu chip pada DLP memiliki variasi warna yang lebih sedikit dari CLD.
        Motion Blur
Pergerakan gambar menjadi suatu animasi atau video merupakan permasalahan untuk teknologi layar  LCD dan LCoS. Proyektor DLP akan terlihat lebih tajam dan lebih detil pada gerakan atau motion yang cepat. LCD dan LCoS mengakali kekurangan ini dengan meninggikan refresh rate              seperti TV LCD.
        Rainbows
Efek rainbow merupakan suatu efek warna warni pada objek terang dengan latar belakang gelap. Proyektor LCD, LCos dan DLP terbaru sudah tidak memiliki efek rainbow lagi. Untuk DLP dengan satu chip, efek ini masih akan dirasakan dan dapat mengganggu sebagian besar orang.
        Konvergensi
Chip yang menghasilkan gambar di proyektor memiliki ukuran yang sangat kecil bahkan objek kecil oleh chip dapat dihasilkan di layar seperti warna pada tepian objek berwarna putih.  Umumnya, proyektor dengan tiga chip memiliki pengaturan konvergensi namun belum dapat mengatasi persoalan konvergensi secara penuh.  DLP dengan satu chip tidak memiliki permasalahan konvergensi karena memang tidak ada yang perlu digabungkan.
Teknologi Laser
Proyektor yang didesain untuk home theater mulai menggunakan laser untuk menggantikan metode tradisional yaitu lampu sebagai sumber dari cahaya. Terlepas dari kualitas gambar, laser lebih tahan lama dari lampu proyektor dengan konstruksi yang lebih kokoh dibandingkan lampu proyektor.

Baca Juga : Smarthome Wireless

Dengan proyektor, Anda dapat menghasilkan layar 500 inci lebih, dibandingkan dengan LCD terbaru yang hanya mampu menghadirkan tampilan kurang dari 200 inci. Laser merupakan teknologi yang dapat memungkinkan hasil proyeksi  untuk layar lebar yang lebih berkualitas.
Sistem laser menggunakan RGB (merah, hijau, biru) untuk menghasilkan cahaya sehingga membentuk gambar. Saat ini, sistem laser yang diproduksi yaitu RGB 3-Primary (3P) dan 6-Primary (6P).
Laser 3P akan membuat cahaya dengan mengkombinasikan warna primer yaitu merah, hijau, biru untuk menghasilkan gambar. Sistem ini idal untuk proyeksi pada layar lebar, videomapping atau kegiatan apa saja yang memerlukan kecerahan tinggi yang handal.
Laser 6P lebih ditujukan untuk implementasi 3D dengan berbekal dua set laser RDG yaitu satu untuk mata kiri dan satu lagi dengan panjang gelombang yang berbeda untuk mata kanan. Kacamata 3D diperlukan untuk menyaring gelombang serta mengarahkan cahaya ke mata secara langsung. Teknologi ini tidak akan mengakibatkan kelelahan pada mata, sakit kepala ataupun mual.
ilustrasi-laser-pada-proyektor
Dibandingkan dengan lampu proyektor yang normalnya menghasilkan warna putih, proyektor harus bekerja keras untuk memfilter warna terang ini untuk menyisakan warna merah, hijau dan biru saja. Dengan teknologi laser yang secara langsung menghasilkan warna yang diperlukan sehingga akan lebih hemat dalam pengkonsumian daya listrik. Apabila lampu Ultra High Performace (UHP) memerlukan 300 watt untuk membuat cahaya putih, hanya sebagian kecil digunakan untuk warna merah, hijau dan biru. Sisanya untuk menghasilkan kuning, ungu  dan lainnya. Dengan laser, perbandingannya dengan daya listrik yang sama yaitu tiga laser 100 watt dapat membuat warna yang lebih tajam dibandingkan lampu UHP.
Hal lain dari laser yaitu Anda tidak harus menunggu terlebih dahulu seperti lampu proyektor yang harus dipanasi atau didinginkan terlebih dahulu.
Rasio kontras oleh laser pun berbeda drastis dengan proyektor yang menggunakan lampu sebagai sumber cahaya. Biaya perawatan pun akan dipangkas habis apabila menggunakan laser dibandingkan penggunaan lampu UPS.
Berbicara persoalan keamanan untuk pengguna atau penonton, teknologi laser tidak beresiko menyebabkan kerusakan retina terkecuali pengguna sengaja menatap ke lensa secara langsung dalam waktu yang lama. Secara teknis, laser akan dilewatkan terlebih dahulu ke roda fosfor atau diffuser untuk memenuhi standar keamanan kelas 2 baru dipancarkan dan tidak bersifat sinar koheren.

Baca Juga : Smart Home Supplier

Dengan laser, gambar yang dihasilkan akan lebih cerah, akurasi warna yang lebih baik hingga pengalaman visual 3D yang dramatis. Meskipun terdapat efisiensi di bidang pengkonsumian daya dan ketahanan, Teknologi laser dapat dibilang memerlukan biaya yang lebih tinggi.
Resolusi Layar
Nilai resolusi layar ditentukan berdasarkan tingginya lumens untuk menghasilkan kecerahan layar. Semakin tinggi lumens, semakin nyata gambar yang dihasilkan dalam ukuran yang sama oleh proyektor. Ketika gambar diperbesar, penyebaran lumens akan meluas sehingga mengurangi tingkat kecerahan gambar.
Berikut ukuran resolusi layar standar dengan rasio 4:3:
        - SVGA (800×600)
        - XGA (1024×768)
        - SXGA+ (1400×1050)
Berikut ukuran resolusi layar lebar:
        - 480p (854×480)
        - 720p (1280×720)
        - 1080p (1920 x 1080)
        - WUXGA (1920 x 1200)
        - 4K (4096×2160)
Dulu, apabila Anda menggunakan proyektor untuk keperluan presentasi, layar standar dengan rasio 4:3 merupakan pilihan yang tepat.  Seiring zaman, layar laptop kini berbentuk widescreen, sehingga resolusi dengan rasio 16:9 atau 16:10 dapat menjadi pilihan saat ini.
Untuk penikmat home theater, rasio 16:9 merupakan pilihan umum untuk memasang disk Blue-rayatau HDTV.
Lumens
Ketika hendak membeli suatu proyektor, lumens merupakan standar umum sebagai pertimbangan atau alasan dalam memilih produk yang tepat untuk Anda.  Semakin besar ruangan, semakin tinggi lumens yang dibutuhkan untuk menyesuaikan kebutuhan pencahayaan di ruangan tersebut.
Lumens merupakan satuan  untuk mengukur jumlah total cahaya terlihat yang dipancarkan sebuah sumber. Lumens dapat dikatakan sama dengan kecerahan sehingga semakin banyak lumens, semakin cahaya yang dihasilkan.
Umumnya, untuk presentasi diperlukan 2000-5000 lumens. Untuk menonton film atau memerlukan proyeksi yang lebih luas, pilihlah lumens yang lebih tinggi dan tentu aja dengan biaya yang meningkat juga.
Untuk mengakali rendahnya lumens, Anda dapat menggelapkan ruangan agar hasil proyeksi lebih terang. Hindari penggunaan tembok, melainkan dengan memakai layar khusus untuk menerima cahaya proyeksi. Gunakan input visual yang tajam melalui kartu grafis komputer serta perdekat jarak proyektor ke layar proyeksi sehingga hasil proyeksi dapat terlihat jelas meskipun ukuran layar dapat berkurang.
Tips Memilih Proyektor
Untuk membeli proyektor, ada beberapa hal yang mesti dipertimbangkan yaitu resolusi, bobot dan kecerahan.
Apabila Anda ingin mendapatkan hasil proyeksi yang lebih lebar dan tetap tajam, resolusi suatu proyektor harus Anda perhatikan dengan cermat.  Tentu saja, semakin tinggi resolusi, semakin dalam Anda harus merogoh kantung.
Bobot proyektor disesuaikan dengan lokasi kebutuhan pengguna. Apakah proyektor digantung atau bersifat portable untuk dibawa-bawa? Jangan sepelekan persoalan bobot barang.
Untuk tingkat kecerahan, semakin handal proyektor menghasilkan kecerahan, semakin besar pula ukuran gambar yang dapat ditampilkan. Jumlah lumens yang tinggi akan menghasilkan layar yang tidak suram hingga sangat terang.  Semakin terang suatu ruangan, semakin tinggi tingkat lumens yang dibutuhkan.
Faktor lain yaitu fitur yang ditawarkan oleh suatu produk proyektor, misalnya teknologi terbaru yang menunjang perfoma, ketahanan yang lebih lama hingga efisiensi perawatan.

Sumber :
http://indovisualservice.com/index.php/id/artikel/122-service-projector.html

0 komentar:

Posting Komentar